forum-pra-mlb-nu-desak-gus-ipul-mundur-dari-jabatan-sekjen-pbnu

nyssenate31 – Forum Pra Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) yang berlangsung di Denanyar, Jombang, menyoroti jabatan Saefullah Yusuf alias Gus Ipul sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Para peserta forum mendesak Gus Ipul untuk mundur dari jabatannya tersebut dan fokus pada tugasnya sebagai Menteri Sosial.

KH Sarbani Haira, salah satu peserta Pra MLB NU, menyampaikan bahwa permintaan agar Gus Ipul mundur dari jabatan Sekjen PBNU adalah salah satu pesan moral yang disampaikan dalam forum tersebut. Menurut Sarbani, Gus Ipul diminta untuk fokus menjadi Menteri Sosial sebagai komitmen profesionalitas, loyalitas kerja kabinet, dan menjaga integritas organisasi.

Selain itu, KH Sarbani juga menyoroti kinerja PBNU selama tiga tahun terakhir di bawah kepemimpinan KH Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum. Menurutnya, kinerja PBNU tidak dalam kondisi baik-baik saja dan justru mewariskan konflik di berbagai daerah yang meluas. Model kepemimpinan saat ini dikhawatirkan merusak nilai, budaya, dan kearifan berbasis Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

forum-pra-mlb-nu-desak-gus-ipul-mundur-dari-jabatan-sekjen-pbnu

Peserta lainnya, KH Jakfar Sodiq asal Bangka Belitung, menilai bahwa kinerja PBNU berada di luar garis yang ditentukan, bahkan cenderung melenceng yang dikhawatirkan menyebabkan NU kehilangan jiwa dan jati diri. Forum Pra MLB NU menilai bahwa kepemimpinan PBNU saat ini bisa membunuh akar-akar keluhuran nilai, budaya, dan kearifan berbasis Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan berbasis pesantren.

Gus Ipul sendiri, yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial, belum memberikan tanggapan langsung terkait desakan tersebut. Namun, sebelumnya ia telah menyatakan bahwa pengurus wilayah maupun cabang sudah berkomitmen untuk menolak MLB NU judi bola.

Forum Pra MLB NU juga mengajak warga NU untuk saling menasehati dalam rangka perbaikan terhadap para pemimpin, mengembalikan nilai-nilai utama NU dalam jiwa dan kepribadian pemimpin dan jajaran pengurus NU, yakni cinta, kasih sayang, rukun, bersatu, dan keunggulan pribadi (totalitas mengabdi).

Dengan adanya desakan ini, diharapkan ada perbaikan dalam kepemimpinan PBNU dan organisasi dapat kembali pada jalur yang seharusnya, menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi dasar Nahdlatul Ulama.