nyssenate31.com – Pada Rabu, 11 Desember 2024, Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmad Muslim, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Polresta Mataram. OTT ini dilakukan sesaat setelah Ahmad Muslim menerima uang tunai sebesar Rp50 juta dari seorang penyuplai bahan bangunan untuk proyek di SMKN 3 Mataram.
OTT dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB sekitar pukul 17.30 Wita. Polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp50 juta yang dibungkus dalam plastik merah dan amplop coklat bertuliskan “biaya administrasi” serta dua unit handphone. Selain Ahmad Muslim, lima orang saksi juga diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Setelah OTT, Ahmad Muslim langsung ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan ini didasarkan pada hasil pemeriksaan awal yang menemukan unsur pidana dari perbuatan tersangka yang menarik fee sebesar 5 hingga 10 persen dari nilai kontrak kerja proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik di SMK Negeri 3 Mataram.
Pj Gubernur NTB, Hassanudin, mendukung penuh langkah penegak hukum dalam mengusut tuntas kasus ini. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat harus diproses sesuai hukum. Hassanudin juga mengingatkan seluruh jajaran ASN/PNS di Pemerintah Provinsi NTB untuk tidak melakukan perbuatan melawan hukum dan mengikuti prosedur yang berlaku.
Setelah OTT, polisi melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB serta menyita Medusa88 empat kardus dokumen. Selain itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang SMK Dikbud NTB, Ahmad Ripai, juga dipanggil untuk melengkapi dokumen yang berkaitan dengan OTT tersebut. Polisi berencana memeriksa Ripai dan Kepala Sekolah SMKN 3 Mataram setelah dokumen lengkap.
OTT terhadap Kabid SMK Dikbud NTB menunjukkan komitmen penegak hukum dalam memberantas praktik pungutan liar dan korupsi di lingkungan pemerintahan. Dukungan dari Pj Gubernur NTB dan langkah-langkah penegakan hukum yang diambil diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya praktik serupa di masa depan.